Singapore merupakan kota / negara yang
sangat kecil, jauh lebih kecil dari kota Jakarta, tetapi mempunyai
manajemen kota yg sangat baik, sehingga sekarang ini Singapore
termasuk kota / negara yg maju dalam segala bidang. Memang, besar daerah
maupun kepadatan penduduk sangat mempengaruhi kemajuan daerah tersebut.
Penduduk Singapore hampir sebanding dengan luas lahan yang tersedia
sehingga penanganannya cukup mudah, tidak seperti Jakarta. Tetapi paling
tidak, Jakarta dapat belajar dari Singapore dengan mengambil unsur2
positif dari manajemennya yg kemudian diterapkan di Jakarta.
Singapore kecil sekali dibandingkan
dengan Indonesia. Memang, semua latar belakang dan semua elemen2 negara /
kotanya juga berbeda ( lihat tulisanku Sedikit Pemikiran untuk Jakarta: Manajemen Pembangunan terhadap Pertumbuhan Fisik Kota (Bagian: 19) ), tetapi paling tidak Indonesia bisa mencontoh manajemen perkotaanya untuk kota2 di Indonesia.
Singapore mempunyai dasar visi yang jauh
ke depan sebagai dasar konsep bagi seluruh sepak terjangnya. Keinginan
sangat besar dalam menyenangkan seluruh warganya, walau kendala lahan yg
terbatas sangat mengganggu aktifitas kota / negara itu.
Reklamasi Singapore dilakukan secara
besar2an karena untuk menambah kebutuhan lahan negara itu. Walau dengan
menambah lahan Singapore, akan berakibat negara Indonesia menjadi lebih
’sempit’. Dan ini harys tetap disepakati dengan seksama untuk selalu
bertetangga dengan baik.
‘The Concept Plan’
merupakan strategi pemerintah untuk membangun Singapore sejak tahun
1971, yang sekarang sudah dapat dilihat hasinya. Konsep ini dibagi 3
tahap : yaitu sampai tahun 2000, sampai tahun 2010 dan sampai tahun ‘X’ (
sementara ‘Singapore 2050 ).
Konsep Singapore tahun 2050. Dengan
membuat konsep master plan ini, Singapore berusaha untuk mulai menata
infra-struktur sebelum konsep ini dijalankan.
Salah satu proyek yang di kembangkan
menggunakan konsep dasar ‘Living the Next Lap’, mempunyai visi bahwa 1
pusat pelayanan masyarakat ( meliputi perkantoran, perdagangan,
transportsi, pendidikan dan sebagainya ) harus dapat melayani 800.000
orang dan kompleks hunian harus dekat dengan pusat kegiatan tarsebut.
Kenyataannya, bahwa di setiap kota
termasuk Singapore, selalu mengalami peningkatan penduduk, jelaslah
bahwa kualitas hidup harus terus di tingkatkan pula. Sebagai kota kelas
dunia, Singapore mulai dan sudah berbenah untuk melengkapi segala
fasilitas yang mungkin ada, seperti pusat kebudayaan dan rekreasi dan
pusat kota haruslah berwawasan internasional bagi perkembangan ekonomi
kota tersebut.
Untuk fasilitas perkantoran, lifestyle dan kehidupan malam, telah terbentuk di 1 daerah di Marina Bay.
Kehidupan yg benar2 di manjakan oleh
pemerintah Singapore untuk warga dan wisatawan asing. Desainnya yang
‘futuristik’ dan konsep lifestyle megopolitan, membuat Singapore menjadi
salah satu kota / negara terkemuka di Asia bahkan dunia.
Sedangkan rekreasi dan budaya meliputi taman dan pemeliharaan alam, berada dalam 1 daerah Pulau Semakau.
Pulau Semakau menjadi priritas
pemerintah Singapore untuk taman dan pemeliharaan alam.Walau Singapore
melakukan reklamasi besar2an untuk memenuhi kebutuhan lahannya,
Singapore tetap memelihara dan membuat hutan ‘mangroves’ ( lihat di foto
atas ) untuk sedikit ‘memperbaiki’ kerusakan alam akibat reklamasi (
lihat tulisanku Reklamasi oh Reklamasi …… ).
Daerah terumbu karang di Pulau
Semakau mulai untuk di lestarikan. Konsep ini bisa mendapatkan kehidupan
yang layak bagi ikan2 di laut sekitar ini, karena terumbu karang
merupakan ‘rumah ikan’ yang berguna bagi kehidupan manusia ( lihat
tulisanku Terumbu Karang : Sebuah Catatan tentang Makhluk Hidup yang ‘Tersingkir’ ).
Transportasi massal selain MRT,
Singapore juga mengembangkan ferry yg menghubungkan antar pulau,
sehingga kotanya sendiri semakin mungkin dapat di kembangkan sebagai
daerah pedestrian termasuk sirkulasi bagi pengenda sepeda. Selain itu,
konsep ini juga sangat memperhatikan keseimbangan hidup sosial, budaya,
pendidikan serta habitat alam.
Sejarah perencanaan kota
Kunci perencanaan jangka panjang adalah
sistim perencanaan yg kreatif dan komprehensif, misalnya dengan
koordinasi yg baik antar berbagai disiplin ilmu dan tndakan antisipasi
sebelum masalah timbul. Pemerintah menginginkan Singapore menjadi kota
yang ramah lingkungan, kota tingkat dunia dengan kelengkapan fisilitas
yg maksimal. Untuk itu, Singapore selalu merasa perlu dalam memperbaiki insfra-struktur yang ada untuk mendukung kesempatan bagi penanaman modal asing.
Selain itu, Singapore juga berkeinginan
untuk menciptakan dan mengembangkan lingkungan hunian yang baik dari
yang sudah ada, strndard yang lebih tinggi bagi pendidikan, budaya,
kesehatan maupun fasilitas rekreasi. Tetapi semuanya itu memang perlu
lahan lebih banyak dari lahan Singapore yang sekarang. Untuk itu, salah
satu cara dengan mengadakan proyek reklamasi yang sudah dimulai sejak
tahun 1967 hingga tahun ‘X’, Singapore dapat menambah sekitar 25%.
Tahun 1960-an, Singapore melakukan
pembaharuan perkotaan : membersihkan daerah ’slum’ serta revitalisasi
daerah perkotaan seiring dengan perkembangan populasi. Master Plan lama
peninggalan pemerintahan Kerajaan Inggis Raya ternyata tidak sesuai lagi
dengan keadaan sekarang. Untuk itu, pemerintah Singapore mulai
merencanakan Master Plan baru sejak tahun 1971, disebut ‘The Concept
Plan’.
‘Pintu masuk’ bagi kaum urban disediakan
di daerah selatan Singapore sebagai focus. Sedangkan Central Bussiness
District terletak di pusat Singapore. Selain itu, akan di bangun 2
koridor lagi yaitu di Tampines dan Hougang.
Daerah Tampines di Singapore, salah
satu pintu masuk bagi kaum urban. Suasananya tidak berbeda dengan
Jakarta, tetapi daerah ini tetap besih dan rapih walau banyak warga
urban dengan banyak latar belakang yang berbeda.
Daerah Hougang, pintu masuk yang lain bagi kaum urban.
Sejak tahun 1967 sampai tahun 1988
populasi meningkat 30% dan diperkirakan tahun 2030 populasi meningkat
tinggi. Tetapi dengan peningkatan ekonomi yang cukup tinggi dan
pendapatan per-kapita, pengkatan penduduktidak perlu di kawatirkan
karena masing2 personal mampu hidup dengan layak, yang juga mempengaruhi
perencanaan kota.
Konsep perencanaan kota Singapore berfokus pada membangun
dan mengembangkan dari negara membangun menjadi kota tropis yang
excellent, pulau yang eksotis serta kota bertaraf internasional, dengan langkah2 sbb :
- Penyediaan lahan bagi perkembangan fisik perkotaan
- Koordinasi pembangunan infra-struktur yg berkesinambungan
- Peningkatan kualitas hidup dan pekerjaan
- Mempertahankan hidup yang baik
- Mengembangkan proyek2 berskala Asia serta kepulauan tropis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar